Indonesia: Neraca Perdagangan Kembali Ke Angka Positif Pada Tahun 2020 – UOB
Ekonom UOB Group Enrico Tanuwidjaja dan Haris Handy mengulas angka neraca perdagangan Indonesia terkini.
Kutipan Utama
“Indonesia membukukan surplus perdagangan +USD2,1 miliar pada bulan Desember 2020, menyempit dari +USD2,6 miliar di bulan November, karena impor tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebesar + 4,0% bln/bln. Ekspor dan impor keduanya melonjak ke angka tertinggi dalam satu tahun. Ekspor tumbuh sebesar +14.6% thn/thn di bulan Desember menjadi USD16,5 Miliar (vs. November +9,5%) mengikuti peningkatan volume ekspor dan harga komoditas utama Indonesia yaitu minyak sawit dan batubara. Sementara itu, Impor berkontraksi lebih sedikit di bulan Desember menjadi USD 14,4 miliar, pada -0,5% thn/thn (vs. November -17,5%), didorong oleh impor barang konsumsi dan modal yang lebih tinggi, yang menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi domestik."
“Sepanjang tahun 2020, Indonesia memiliki total surplus perdagangan sebesar + USD21,7 miliar, yang hampir dua kali lipat dari surplus perdagangan terakhir pada tahun 2016 sebesar +USD11,8 miliar dan secara signifikan lebih tinggi dari defisit sebesar USD3,6 miliar yang terlihat pada tahun 2019. Tahun Fiskal 2020, ekspor menurun sebesar -2,3% sementara impor turun lebih dalam sebesar -17,1%. Kombinasi beberapa faktor, seperti permintaan global dan domestik yang lebih rendah akibat terbatasnya aktivitas ekonomi untuk menahan penyebaran COVID-19, telah memberikan tekanan pada kinerja ekspor dan impor Indonesia.”
“Kinerja tersebut menunjukkan bahwa defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang lebih sempit secara signifikan mungkin terlihat untuk tahun 2020, sejalan dengan perkiraan kami untuk CAD sekitar -0,7% dari PDB (vs. -2,7% pada 2019). Untuk 2021, laju CAD tetap sesuai dengan perkiraan kami di -2,0% dari PDB; mengingat impor yang lebih tinggi karena pemulihan bertahap dalam permintaan domestik, ditambah dengan defisit pendapatan primer yang lebih besar."