Adachi, BoJ: Wabah Virus Corona Telah Memberikan Pukulan Berat Kepada Jepang, USD/JPY Tetap Di Bawah 110
Anggota dewan baru Bank of Japan (BoJ) mengatakan pada hari Kamis, wabah virus corona telah memberikan pukulan berat kepada Jepang dan ekonomi global.
Kutipan tambahan
Dengan waktu pembatasan virus yang tidak pasti, BoJ pertama-tama harus membantu meringankan rasa sakit langsung pada perusahaan-perusahaan sebelum mempertimbangkan langkah-langkah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
BoJ perlu mengambil langkah-langkah lebih lanjut jika harus menyediakan lebih banyak dana daripada yang ditetapkan kerangka pada bulan Maret.
Tidak perlu mengambil langkah tambahan sekarang tapi memerhatikan perkembangan dengan cermat.
Saya telah menjadi pendukung kebijakan yang berfokus pada jumlah uang tetapi tidak berpikir YCC, kebijakan suku bunga negatif selalu merupakan kebijakan yang salah.
Jika ekonomi menghadapi krisis akibat virus, BoJ harus meningkatkan penyediaan likuiditas daripada menurunkan suku bunga.
BoJ masih memiliki ruang untuk membeli ETF di bawah plafon baru yang ditetapkan pada bulan Maret.
BoJ memiliki ruang untuk memperdalam suku bunga negatif tetapi langkah seperti itu hanya menjadi pilihan setelah ekonomi bangkit dari pukulan virus corona.
Jepang mungkin kehilangan momentum untuk mencapai sasaran harga jangka pendek karena wabah virus corona tetapi permintaan dapat pulih begitu virus dibatasi.
Tidak bisa mengatakan pada tahap ini seberapa besar BoJ dapat memperdalam suku bunga negatif, meningkatkan stimulus.
Jepang tidak lagi dalam situasi di mana BoJ dapat tetap tenang tanpa melihat kerugian kebijakannya.
Meninjau kembali target inflasi 2% BoJ dengan terlalu cepat dapat meningkatkan risiko yang tidak perlu yaitu yen naik.
- Jepang Menurunkan Penilaian Ekonomi Untuk Maret, Terburuk Dalam Tujuh Tahun
Reaksi USD/JPY
Setelah mencapai terendah baru harian di 109,83 beberapa menit yang lalu, pasangan USD/JPY mempertahankan kisaran di bawah 110,00, dengan perpanjangan penurunan dalam indeks dolar AS dan S&P 500 futures di tengah penghindaran risiko yang membebani.
Lebih dari itu, safe-haven yen tetap didukung oleh krisis virus yang menyebabkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi Jepang dan global.