Back

IHSG Turun ke 7.035,83, Indonesia Deflasi 0,37% pada Mei 2025

  • IHSG turun untuk dua hari perdagangan berturut-turut.
  • Inflasi Indonesia Mei 2025 pada basis tahunan menunjukkan penurunan.
  • Emas Antam memperkuat posisi di area Rp1.900.000.

IHSG berputar-putar di area 7.065,06 yang turun 1,54% dibandingkan dengan penutupan hari perdagangan sebelumnya pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia membuka pekan dengan gap bawah di 7.134,48 dan turun tajam dalam satu jam pertama untuk kemudian stabil di level-level saat ini. IHSG merah untuk empat hari perdagangan berturut-turut. Pasar Indonesia kembali dibuka setelah akhir pekan panjang sebelumnya. Namun demikian, perdagangan pekan ini juga lebih pendek karena libur Idul Adha 1446 Hijriah pada hari Jumat.

Indeks-indeks saham Indonesia merah. INFOBANK15 mengalami penurunan terbesar sebesar lebih dari 3,75% pada basis harian jika dibandingkan dengan penutupan hari perdagangan sebelumnya. Penurunan indeks ini ditekan oleh penurunan BRIS yang anjlok 6,67%, BTPS yang -3,09%, BBRI -4,94%, dan BMRI -4,25% di antara saham-saham bank lainnya yang sebagian besar merah.

Indonesia Mengalami Defisit pada Bulan Mei 2025

IHSG sudah menunjukkan penurunan besar bahkan sebelum data ekonomi Indonesia dirilis. Sebelumnya hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan bahwa pada bulan Mei 2025, Indonesia mengalami deflasi 0,37% bulan-ke-bulan dari 1,17% pada bulan sebelumnya. Sementara untuk basis tahun-ke-tahun, Indonesia mengalami inflasi 1,60% pada bulan Mei 2025 yang turun dari 1,95% pada bulan April.

Selain itu, Neraca Perdagangan Indonesia untuk Kuartal 1 2025 mengalami surplus $11,07 miliar yang berasal dari surplus nonmigas $17,26 miliar dan defisit migas $6,19 miliar. Indonesia pada bulan April 2025 mengalami surplus sebesar $0,16 miliar, seperti dilansir dari BPS Indonesia. Tidak akan ada rilis data Indonesia sampai akhir perdagangan pekan ini, sehingga pergerakan pasar Indonesia akan lebih dipengaruhi oleh sentiment pasar, selera risiko, dan aksi koporasi dari perseroan.

Rupiah berada di 16.245 terhadap Dolar AS, yang menguat setelah dibuka di 16.295 hari ini. Penguatan mata uang Indonesia ini tampaknya masih didorong oleh pelemahan Dolar AS. Indeks Dolar AS, yang mengukur Dolar AS terhadap enam mata uang utama, melemah ke 98,78 di tengah masih berlarut-larutnya perang dagang AS dengan mitra-mitra dagangnya. Meskipun ada kabar yang bisa sedikit melegakan saat Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, kemungkinan akan bertemu untuk menyelesaikan masalah perdagangan dalam waktu dekat.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun di 6,836%, memangkas kenaikan sebelumnya ke tertinggi hari 6,867%. Peristiwa ini mengindikasikan obligasi diburu pada sesi kedua hari ini di tengah penurunan dalam saham-saham Indonesia. Dengan demikian, imbal hasil ini masih mempertahankan tren menurun yang diukir sejak mencatatkan tertinggi di 7,235% pada awal April 2025.

Emas Antam Nyaman di Atas Rp1.900.000

Emas Antam dengan berat 1 gram dijual seharga Rp1.905.000 yang lebih tinggi Rp5.000 jika dibandingkan dengan harga Jumat pekan lalu di Rp1.900.000. Perlu diperhatikan, Emas (XAU/USD) berada di area $3.354 per ons stroy, naik 1,98% pada basis harian pada saat penulisan, mengindikasikan bahwa Emas Antam bisa merangkak naik pada besok hari jika XAU/USD mempertahankan kenaikan hari ini. Salah satu penyebab kenaikan XAU/USD adalah pelemahan Dolar AS secara keseluruhan seperti yang disebutkan di atas, ditambah dengan ketidakpastian geopolitik yang dipicu oleh serangan drone terbesar yang dilakukan Ukraina ke Rusia pada hari Minggu, yang menghantam lebih dari 40 pesawat militer Rusia.

Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis

IHSG

IHSG membuka hari pertama pekan ini di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini di 7.140. Aksi itu membatalkan tren bullish yang coba dibangun oleh indeks sejak menembus di atasnya pada akhir Mei 2025. Secara teknis trennya berubah bearish, namun demikian, SMA 200-hari yang datar lebih mencondongkan trennya adalah sideways untuk saat ini.

Namun demikian, penurunan IHSG hari ini masih bisa dianggap sebagai koreksi dari kenaikan indeks dari 5.882,60, terendah 2025 yang diraih pada 8 April. Jika koreksi berlanjut, indeks bisa menemukan support terdekat di 7.000 (level psikologis, level angka bulat) dan 6.811,77 (terendah 9 Mei 2025).

Jika koreksi berakhir, IHSG perlu menghadapi resistance dinamis di 7,140 (SMA 200-hari), average yang telah menjadi batas yang tangguh di masa lalu. Penembusan SMA itu sendiri akan mengembalikkan tren bullish indeks dan mengincar menembus 7.232,64 (tertinggi 2025 yang diraih pada 23 Januari) untuk mencatatkan tertinggi baru tahun berjalan. Namun demikian, 7.530,55 (tertinggi 11 Desember, lower high) siap untuk menantang tren naik indeks.


Prakiraan Harga USD/KRW: Uji Zona Penting, Won Didukung oleh PMI Korea Selatan saat Dolar AS Melemah

Pasangan mata uang USD/KRW diperdagangkan di kisaran 1.375,94, melemah sebesar 0,51% pada awal sesi Eropa.
আরও পড়ুন Previous

Harga Perak Hari ini: Perak Naik, Menurut Data FXStreet

Harga perak (XAG/USD) naik pada hari Senin, menurut data FXStreet
আরও পড়ুন Next