Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Naik di Atas $29,00 karena Sentimen Dovish Seputar The Fed
- Harga perak menguat karena para pelaku pasar mengharapkan Powell dari The Fed untuk memberikan pernyataan tentang kemungkinan penurunan suku bunga.
- Presiden The Fed Boston Susan Collins menyatakan dukungannya untuk memulai penurunan suku bunga bulan depan.
- Safe-haven Perak dapat naik lebih lanjut karena kebuntuan yang sedang berlangsung dalam mengamankan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Harga perak (XAG/USD) bergerak di atas $29,00 per troy ons selama jam perdagangan Asia hari Jumat. Harga Perak yang tidak berimbal hasil menguat menjelang pidato Ketua The Federal Reserve (The Fed) AS Jerome Powell di Simposium Jackson Hole di sesi Amerika Utara. Powell mungkin akan menyampaikan pernyataan mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS), yang sangat dinantikan oleh para pelaku pasar.
Beberapa pejabat Federal Reserve baru-baru ini menunjukkan optimisme terhadap potensi penurunan suku bunga bulan depan, sebuah perspektif yang juga tercermin dalam notulen FOMC terbaru. Pada hari Kamis, Presiden The Federal Reserve Bank of Boston Susan Collins menyatakan keyakinannya bahwa bank sentral AS dapat menurunkan inflasi tanpa menyebabkan resesi dan mengindikasikan dukungannya untuk memulai pemangkasan suku bunga bulan depan, demikian dikutip dari Reuters.
Presiden The Fed Kansas City Jeff Schmid menyebutkan dalam sebuah wawancara dengan penyiar CNBC di Jackson Hole, bahwa ia sedang memeriksa dengan seksama faktor-faktor di balik kenaikan tingkat pengangguran dan akan mengandalkan data untuk menentukan apakah akan mendukung penurunan suku bunga bulan depan.
CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa pasar saat ini memprakirakan 73,5% kemungkinan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan September, naik dari 62,0% pada hari sebelumnya. Probabilitas penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin turun menjadi 26,5% dari 38,0% sehari sebelumnya.
Perak, aset safe-haven tradisional, dapat didukung oleh kebuntuan yang sedang berlangsung dalam mengamankan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kebuntuan ini meningkatkan risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Ketidaksepakatan mengenai kehadiran militer Israel di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina menghambat kemajuan dalam gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan. Sumber-sumber, termasuk dua pejabat Hamas dan tiga diplomat Barat, mengindikasikan bahwa perselisihan ini muncul dari tuntutan tambahan yang diajukan oleh Israel setelah Hamas pada awalnya menerima proposal gencatan senjata, demikian menurut Reuters.
Namun, permintaan Perak menghadapi tantangan setelah data produksi industri terbaru dari Biro Statistik Nasional Tiongkok menunjukkan ekonomi yang sedang berjuang di pusat manufaktur terbesar di dunia ini. Mengingat pentingnya Perak dalam berbagai aplikasi industri, penurunan permintaan industri ini cukup signifikan.