Back

Indeks Dolar AS: Pembeli DXY masih Berada di Sekitar 102,50 karena Imbal Hasil tetap Lebih Kuat Jelang NFP AS

  • Indeks Dolar AS stabil setelah berbalik dari level tertinggi dalam satu bulan.
  • Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun bergerak mendekati level mengkhawatirkan di akhir tahun 2022 yang memicu kepanikan pasar.
  • Statistik AS yang sebagian besar optimis, sentimen yang berhati-hati menjelang NFP AS membuat para pembeli DXY tetap optimis.
  • Sinyal awal mengisyaratkan kejutan positif dari laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan Juli, membuat kenaikan Indeks Dolar AS tetap terjaga.

Indeks Dolar AS (DXY) berbalik naik ke 102,50 karena menantang pembalikan arah hari sebelumnya dari level tertinggi dalam satu bulan pada Jumat pagi. Dengan demikian, ukuran Greenback terhadap enam mata uang utama menegaskan harapan pasar untuk menyaksikan laporan ketenagakerjaan yang optimis dari AS, serta mengambil petunjuk dari imbal hasil obligasi Treasury AS yang kuat, untuk menjaga harapan para pembeli.

Perlu dicatat bahwa sinyal-sinyal awal dari laporan lapangan pekerjaan AS telah positif, mendukung harapan untuk menyaksikan Nonfarm Payrolls (NFP) dan Tingkat Pengangguran AS yang lebih kuat.

Pada hari Rabu, Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS untuk bulan Juli naik melampaui prakiraan pasar 189 Ribu menjadi 324 Ribu sementara pembacaan sebelumnya direvisi turun menjadi 455 Ribu.

Setelah itu, IMP Jasa ISM AS turun ke 52,7 untuk bulan Juli dari 53,9 sebelumnya, dibandingkan 53,0 perkiraan pasar. Perincian dari Survei Jasa ISM mengungkap bahwa Indeks Ketenagakerjaan dan Indeks Pesanan Baru juga turun namun Harga yang Dibayarkan melonjak ke level tertinggi tiga bulan. Lebih lanjut, Pesanan Pabrik AS meningkat menjadi 2,3% MoM untuk bulan Juni dibandingkan 0,4% sebelumnya (direvisi) dan 2,2% perkiraan pasar sementara Klaim Pengangguran Awal sesuai dengan angka yang diharapkan 227 Ribu untuk minggu yang berakhir pada 28 Juli dari 221 Ribu sebelumnya. Selain itu, pembacaan awal Produktivitas Nonfarm untuk kuartal kedua (Q2) naik 3,7% dibandingkan dengan ekspektasi 2,0% dan -1,2% sebelumnya, sementara Biaya Tenaga Kerja Unit turun menjadi 1,6% untuk periode tersebut dibandingkan dengan konsensus 2,6% dan 3,3% sebelumnya.

Di tempat lain, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun naik ke level tertinggi baru sejak November 2022 sebelum mengakhiri hari perdagangan di dekat 4,18% sedangkan indeks acuan indeks-indeks Wall Street mencatatkan pelemahan tipis pada akhir sesi Amerika Utara hari Kamis. Perlu dicatat bahwa kupon obligasi AS sedang menuju ke level yang mengkhawatirkan yang sebelumnya memicu kesulitan ekonomi, yang pada gilirannya menggoda para pembeli Dolar AS karena daya tariknya sebagai safe haven.

Selain itu, kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok dan stimulus tambahan dari Beijing juga mendukung optimisme DXY. Baru-baru ini, Reuters merilis berita yang menyatakan bahwa tokoh-tokoh penting Partai Republik mendesak Biden untuk menetapkan pembatasan luas pada investasi AS di Tiongkok. Di sisi lain, Gubernur People's Bank of China, Pan Gongsheng, terlihat bertemu dengan para pengembang properti besar dari China dan meyakinkan mereka untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan sektor perumahan.

Ke depan, sentimen sebelum NFP dapat membatasi pergerakan DXY namun data utama Nonfarm Payrolls (NFP) menunjukkan perkiraan pasar yang suram, kemungkinan melemah ke 200 Ribu versus 209 Ribu sebelumnya, yang pada gilirannya dapat mendorong kenaikan Dolar AS jika hasil rilis suram. Selanjutnya, Tingkat Pengangguran kemungkinan akan tetap statis di 3,6%.

Analisis Teknis

Meskipun garis resistance turun berusia sembilan minggu menantang para pembeli Indeks Dolar AS di dekat 102,65, pergerakan pullback tetap ambigu kecuali jika melihat penembusan yang jelas ke sisi bawah dari level 100-DMA di sekitar 102,30. Perlu dicatat bahwa sinyal MACD yang bullish dan tidak adanya RSI yang overbought membuat para pembeli DXY tetap optimis.

 

Kapan Pernyataan Kebijakan Moneter RBA dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap AUD/USD?

Reserve Bank of Australia (RBA) akan merilis Pernyataan Kebijakan Moneter kuartalan (MPS), yang juga dikenal sebagai Pernyataan Kebijakan Moneter (SoM
আরও পড়ুন Previous

WTI Rebut Kembali Area $81,50 karena Arab Saudi dan Rusia Memperketat Pasokan

Western Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar level $81,58 sejauh ini pada hari Jumat. WTI memantul dari level
আরও পড়ুন Next